Kamis, 22 Juli 2010

cinta untuk cinta dan dari cinta

Saya ingin sekali memeluknya dan mendekapnya dalam-dalam. Membiarkannya masuk ke dalam lubuk terdalam hati saya. Membiarkannya menangis di sana sampai tetesan air mata itu habis dengan sendirinya. Memberikan ketenangan dan kedamaian sehingga apa yang dia rasakan bisa kemudian berubah menjadi sebuah semangat yang baru. Saya ingin semua yang menjadi mimpi, angan, dan cita-citanya menjadi nyata. Sebuah kehidupan yang bisa memberikannya sejumlah kepastian. Saya sangat mencintai dia. Amat teramat sangat.

Segala daya dan upaya saya perjuangkan untuknya. Saya ingin selalu memberikan segala yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk diberikan kepadanya semua. Semuanya untuk dia. Hanya untuk dia. Dia cinta saya. Saya cinta dia.

Menjadi pasangan cinta dalam perjalanan cinta sangatlah membutuhkan kesabaran dan juga pengertian. Emosi selalu saja ada. Senang ataupun susah. Suka ataupun duka. Tatkala semua itu terjadi, jadikanlah cinta sebagai sumber kekuatan. Cinta bisa memberikan segalanya. Cinta bisa menjadikan segalanya. Cinta jugalah yang mengalahkan segalanya. Kamu juga, kan, yang mengajarkannya kepada saya untuk selalu memenuhi diri dengan cinta agar cinta itu selalu ada?! Biarkan cinta menjadi semakin besar dan besar lagi sehingga semuanya menjadi terwujud.

Janganlah melemahkan rasa cinta di dalam diri hanya karena apa yang dikatakan sebagai kebutuhan nyata di dalam kehidupan. Berikanlah juga cinta selalu kepada diri sendiri. Yakinlah bahwa semua bisa diselesaikan dan digapai. Semua pasti bisa. Seperti juga yang pernah kamu ucapkan kepada saya, “Semua tergantung bagaimana cara berpikirnya saja. Rumit bisa menjadi rumit dan mudah bisa menjadi mudah“. Ingatkah itu, sayang?!

Sabar, ya, sayang. Kita berdua masih memiliki perjalanan cinta yang panjang. Saya ingin semuanya tidak menjadi sebuah perjalanan yang sia-sia tetapi menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak pernah terputus dan juga tidak memiliki tepi. Cinta kita untuk kita. Cinta kita juga untuk semua. Harapan adalah sebuah asa yang selalu ada. Masa depan kita adalah sebuah kepastian walaupun kini tidak bisa dikatakan pasti. Semua membutuhkan cinta kita. Demikian juga kita. Kita membutuhkan cinta semua. Cinta harus selalu ada, ya, sayang.

Perlahan-lahan kita akan terus berjalan bersama. Beriringan dan berdampingan kita menggapai semuanya. Menghadapi segala cobaan yang datang dengan segala cinta yang kita miliki. Dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta.

Tidak ada komentar: